About

Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com

Blogger news

Kamis, 20 Desember 2012

MELURUSKAN MAKNA KONSELOR SEKOLAH


Konselor Sekolah (Guru BK) termasuk dalam kategori pendidik, sama dengan guru. Keunikan konselor adalah bertugas memberikan bimbingan kepada siswa. Sayangnya dengan tugas tersebut konselor oleh warga sekolah justru dipahami sebagai tukang reparasi siswa. Padahal tugas konselor mencakup upaya untuk menjadikan seluruh siswa mencapai perkembangan yang optimal.
Undang-undang No. 20/2003 pasal 1 (6) menyatakan bahwa konselor sekolah (Guru BK) termasuk dalam kategori pendidik, sama dengan guru, dosen, widyaiswara dan tutor. Walaupun termasuk dalam kategori yang sama namun terdapat perbedaan yang esensial yakni pada konteks tugas dan eksistensi yang unik. Pada konteks tugas dijelaskan bahwa bimbingan merupakan suatu proses, yang mengandung makna bahwa bimbingan itu merupakan kegiatan yang berkesinambungan, berlangsung terus-menerus, bukan kegiatan seketika atau kebetulan.
Bimbingan merupakan bantuan. Makna bantuan dalam bimbingan menunjukkan bahwa yang aktif dalam mengembangkan diri, mengatasi masalah, atau mengambil keputusan adalah siswa sendiri. Di sinilah keunikan keberadaan konselor. Konselor tidak memaksakan diri tetapi berperan sebagai fasilitator bagi perkembangan siswa. Bantuan diberikan kepada individu yang sedang berkembang dengan segala keunikannya. Bantuan dalam bimbingan diberikan dengan mempertimbangkan keragaman keunikan individu.
Sayang keberadaan konselor sekolah saat ini peranannya masih belum optimal. Pandangan warga sekolah (Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran, Siswa) masih dilihat sebelah mata. Tugas guru BK hanya sebagai bengkel mereparasi siswa bermasalah dengan konotasi perilaku tidak terpuji. Realitanya di sekolah bisa disimak bila ada permasalahan konseli (peserta didik) yang belum mampu memiliki penyesuaian sosial secara memadai, seperti melakukan tawuran antar pelajar di dalam sekolah, penyalahgunaan HP, siswa membolos, mencuri, meminum minuman keras, maka untuk menyelesaikan permasalahan itu, wali kelas, kesiswaan, demikian juga kepala sekolah selalu menunjuk konselor.
Ada miss persepsi tentang makna konselor sekolah. Konselor bagi warga sekolah lebih dikenal sebagai sosok yang tidak menyenangkan (bersifat judes dan tidak ramah). Keadaan ini bisa dikatakan malpraktek (penyimpangan tugas dan fungsi seorang konselor). Diskripsi ini adalah penafsiran yang sangat sempit. Apa dan bagaimana keberadaan konselor sekolah yang sebenarnya?
Secara formal kedudukan bimbingan dalam sistem pendidikan nasional menurut Undang-undang No.20/2003 dan Peraturan Pemerintah No.29 tahun 1990 pasal 27 dikemukakan bahwa : “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing.” Pengakuan secara formal itu mengandung arti bahwa layanan bimbingan konseling perlu dilaksanakan secara terprogram dan ditangani oleh orang yang memiliki kemampuan untuk itu. Secara khusus bimbingan membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal agar dapat mengembangkan kepribadiannya secara optimal baik menyangkut aspek fisik, intelektual, emosional, sosial, maupun moral.

Kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang konselor harus memiliki kualitas fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral sebagai pribadi yang berguna. Kompetensi itu sangatlah penting bagi konselor sebab klien yang dikonseling akan belajar dan mengembangkan kompetensi yang diperlukan untuk mencapai kehidupan yang efektif dan bahagia. Konselor yang efektif adalah memiliki (a) Pengetahuan akademik (b) Kualitas pribadi dan (c) Keterampilan konseling. Konseling adalah kompetensi yang dimiliki konselor. Konselor yang memiliki kompetensi melahirkan rasa percaya diri klien meminta bantuan konseling.
Selanjutnya implementasi layanan agar siswa lebih tertarik, ditawarkan layanan BK I2M3 yang bermakna : Interaktif yaitu konselor tidak memaksakan kehendaknya terhadap peserta didik tetapi berperan sebagai fasilitator. Inspiratif yaitu bahwa layanan lebih menumbuhkan peserta didik, bersikap toleran terhadap kekeliruan dan keragaman perilaku peserta didik. Sedangkan M adalah Menyenangkan yaitu bahwa konselor sekolah bersikap perduli terhadap peserta didik dan memahami apa yang terjadi pada dirinya. M berikutnya adalah Menantang yaitu konselor bersikap konsisten bagaimana membantu peserta didik untuk merasakan konsekuensi tindakannya. Dan mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan perilakunya. M yang terakhir adalah Memotivasi yaitu konselor dalam layanannya bisa mengembangkan atmosfir kelas yang kondusif bagi perkembangan sosial peserta didik yang dapat menumbuhkan rasa turut memiliki kelompok.
Metode layanan BK I2M3 merupakan bentuk peran BK di sisi lain. Bahwa BK bukan semata menangani siswa yang bermasalah tetapi keseluruhan pribadi siswa termasuk pada siswa yang berpotensi. Dengan diberikan layanan tersebut diharapkan siswa berpotensi tersebut dapat mengembangkan karir di masa depan.
Sudah selayaknya misspersepsi maupun misskonsepsi terhadap konselor sekolah di Sekolah bisa dipahami warga sekolah dan orang tua bahwa sesungguhnya memperbaiki perilaku siswa menyimpang bukan pekerjaan semata konselor sekolah, tetapi semua pihak terkait. Selain itu konselor membantu siswa berperan penting bagi siswa tidak bermasalah dalam rangka mencapai tujuan perkembangan aspek pribadi, sosial, belajar dan karir secara optimal.

Sabtu, 17 November 2012

Faktor Penyebab dan Cara Menghadapi Kenakalan Remaja,



Baru-baru ini saya terpaksa harus bolak balek dari sekolah ke kantor polisi, ngurusin murid-muridku yang tingkahnya bikin ngurut dada, Berkelahi.... ya...berkelahi........ tapi itulah salah satu dan sebagian kecil dari tugasku sebagai guru Bimbingan Konseling di Sekolah.
Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Dan saya pun pernah melihat dari tayangan televisi ketika sebuah anak kelas satu SMA di sebuah kota, ditangkap/diciduk POLISI akibat menjadi seorang bandar gele, atau yang lebih kita kenal dengan ganja.
Hal ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remaja berikut:
-          kurangnya kasih sayang orang tua.
-          kurangnya pengawasan dari orang tua.
-          pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
-          peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
-          tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
-          dasar-dasar agama yang kurang
-          tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya
-          kebasan yang berlebihan
-          masalah yang dipendam

Saya kira ada beberapa hal yang perlu di lakukan orang tua dalam menghadapi kondisi ini.... atau mungkin biar lebih keren bisa di bilang tips untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja sebagai anak-anak kita, yaitu :
  1. Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
  2. Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia akan (masih akan) atau telah melewati batas yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas tersebut. 
  3. Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani. 
  4. Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet, radio, handphone, dll. 
  5. Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah. 
  6. Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya (Meskipun anak kita sudah setingkat SMP/SMA, tidak ada kata terlambat untuk urusan Agama)
  7. Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih positif untuk dia. Jangan pernah kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia mengembangkan bakat yang dia sukai selama bersifat Positif. Karena dengan melarangnya dapat menggangu kepribadian dan kepercayaan dirinya. 
  8. Anda sebagai orang tua harus menjadi tempat CURHAT yang nyaman untuk anak anda, sehingga anda dapat membimbing dia ketika ia sedang menghadapi masalah
Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga dapat berguna bagi sahabat, saudara dan anda.semua.

Rabu, 25 Januari 2012

Strategi Menghadapi Ujian

Wuuuiiiihhh……sebentar lagi siswa kelas VI (SD/MI), siswa kelas IX (SMP/MTs) dan siswa kelas XII (SMA/SMK/MA akan menghadapi Ujian Nasional……..gimana nih….sampean sudah siap pa belum?......
Sementara di setiap sekolah mulai giat-giatnya mengadakan tambahan pelajaran/les dan TRY OUT. Buku-buku yang berhubungan dengan UNAS juga di jual bebas di toko-toko buku. Lembaga Bantuan Belajar juga sudah menyiapkan strategi jitu untuk menghadapi UNAS. Nah….ini semua bertujuan membantu sampean semua sebagai siswa untuk dapat lebih berkonsentrasi dalam belajar dan pada akhirnya siap untuk menghadapi UNAS.
Hasil akhirnya adalah nilai UNAS yang memuaskan bagi semua pihak.
Namun persiapan menghadapi UNAS tak hanya mencakup kesiapan otak, tetapi juga fisik, mental, maupun kelengkapan administrasi. Beberapa siswa menghadap dan bertanya kepada saya, mereka bilang,”Pak….saya takut…gimana ntar kalo saya tidak lulus….beri saran dong pak!”.
Berikut tips yang bisa dilakukan dalam menghadapi UNAS yang mungkin bias sampean laksanakan :

1.  Belajar dengan cara terbaik
Tiap orang punya gaya belajar yang berbeda-beda. Ada yang menyukai belajar sendirian sambil mendengarkan musik, ada juga yang menyukai suasana hening ketika belajar. Ada pelajar yang memanfaatkan pagi hari sebelum sekolah atau siang pulang sekolah untuk belajar, ada juga yang lebih tenang belajar ketika malam. Semua itu adalah pilihan agar hasil belajar sampean maksimal.

2.  Konsultasi dengan guru dan teman
Kita akan makin mengerti satu topik pelajaran bila berkonsultasi dengan guru atau teman yang lebih mengerti. Sampean juga bisa memanfaatkan kelompok belajar, ya….kelompok belajar sebagai ajang diskusi dan memperdalam suatu materi pelajaran.

3.  Ikut bimbingan belajar
Biasanya, menjelang ujian, pelajar aktif mengikuti bimbingan belajar, baik itu yang diselenggarakan oleh sekolah, maupun oleh lembaga bimbingan belajar di luar sekolah.

4.  Rajin berlatih soal
Satu trik jitu agar sukses UNAS adalah dengan memelajari soal-soal UNAS tahun sebelumnya dan menekuni prediksi soal UNAS tahun ini. Biasanya, kumpulan soal UNAS ini dijual beserta pembahasannya.
Berlatihlah mengerjakan soal-soal ini minimal satu jam setiap harinya. Kemudian, cocokkan jawabanmu dengan kunci jawaban yang disediakan. Semakin sering berlatih, maka sampean akan semakin terbiasa menghadapi soal-soal ujian. Dengan begitu, enggak ada alasan lagi untuk tidak bisa mengerjakan soal UNAS kan?

5.  Ikuti Try Out
Dengan mengikuti try out (uji coba) kamu bisa mengukur kemampuanmu menghadapi UNAS. Ada lembaga bimbingan belajar yang menyelenggarakan try out berkala tiap minggu untuk melihat perkembangan tiap siswa dalam menghadapi UNAS.

6.  Cek peralatan ujianmu!
Siapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk ujian. Simpan baik-baik kartu tanda ujianmu, jangan sampai hilang, ya!..... Alat tulis yang biasa dipergunakan adalah pinsil 2B, siapkan juga cadangannya. Selain itu, kamu juga perlu membawa balpoin, penghapus pinsil, rautan pinsil, penggaris, dan alas ujian (biasanya sudah disiapkan oleh masing-masing sekolah).

7.  Jaga kesehatan
Perhatikan asupan gizi dalam makanan yang sampean konsumsi. Jangan makan sembarangan supaya sampean terhindar dari sakit yang akan menghambat persiapanmu menghadapi UNAS. Selain menjaga makanan, berolahraga secara teratur juga membantu tubuh untuk tetap bugar.

8.  Rileks
Jangan biarkan stres menguasaimu…..apalagi untuk mereka yang sudah mengenal lawan jenis, tahan diri dulu…… Untuk menghindari stres, luangkanlah sedikit waktu untuk refreshing. Kamu bisa menonton televisi, membaca buku, mendengarkan musik, atau melakukan hal-hal yang kamu sukai dan bersifat positif.

9.  Berdoa
Setelah semua persiapan sampean lakukan, jangan lupa berdoa, sumkem pada orang tua agar ujianmu lancar. Ingat juga untuk minta kedua orangtuamu mendoakan usahamu ya!......
Baiklah……mungkin coretan ini dapat membantu sampean semua, dan do’a saya semoga sampean lulus dan tidak hanya sekedar lulus……

Semoga berhasil…!!!

Kamis, 05 Januari 2012

Tengkar sama Orang tua ?

Suatu ketika datang seorang murid kepada saya.... Sang murid bilang,"Pak....saya lagi sebel, jengkel, pinginnya marah......."
Lhah...koq bisa sih, kan spean orangnya baik, suka senyum, selalu ceria....coba cerita sama saya,...pinginnya marah ma siapa?" Jawabku...
"Sama Mama....sama Papa....tadi malam saya tengkar sama mereka..........@#$%^^&&*&*(((" Jawabnya seraya meniunjukkan tingkah laku yang lain dari biasanya.

Saudaraku, ini adalah sekelumit cerita dari anak-anak yang curhat kepada saya, guru BKnya

Hiiiii.....ampun deh!! Terbayang hal yang menakutkan dari dua pihak yang saling beradu mempertahankan bahwa yang ”benar” itu adalah ”miliknya”. Menakutkannya karena kadang berawal dari konflik itu mengakibatkan salah satu tersakiti, tidak hanya sakit perasaannya karena kecewa tapi fisikpun bisa terluka jika konlik sudah tak terkendali.
Saudaraku, tanpa kita sadari hampir tiap hari kita mengalami konflik dengan orang sekitar kita, dengan orang tua, saudara, teman, bahkan dengan guru. Berawal dari masalah perbedaan pendapat, rasa tidak dihargai, berebut untuk nomor satu dengan saudara, pengkhianatan oleh teman, merasa diperlakukan tidak adil oleh guru dll. Sedih bukan rasanya jika kalian mengalami hal semacam ini?
Saudaraku, Kali ini saya mengajak menyelami konflik yang sering kali terjadi antara anda para remaja dengan orang tua, penyebab terjadinya konflik dan strategi mengurangi konflik remaja dengan orang tua.
Contoh hal yang kadang dianggap sepele, masalah merapihkan tempat tidur. Kalau orang tua belum teriak kadang sampean malas melakukannya, padahal hampir tiap pagi, dari hari ke hari, dari tahun ke tahun orang tua tidak pernah lupa mengingatkan. Sekali saja sampean mencoba membiarkan, apa yang terjadi? Orang tua marah kan?............
Sekarang bagaimana kalau sampean sebagai pihak yang tiap hari harus selalu mengingatkan orang tua masalah pemberian uang saku, pasti akan Bete kalau kalian tahu orang tua dengan sengaja tidak memberi tanpa alasan yang jelas..........(koq...jadi pro orang tua sih.?????........gitu ya menurut spean?).
Kenapa konflik remaja dengan orang tua bisa terjadi? Hal-hal apa saja sih yang bisa jadi penyebab pertengkaran? Lalu bagaimana jika  terjadi konflik yang berat dan berkepanjangan?
Masa awal remaja adalah waktu dimana sampean merasakan konflik remaja – orang tua  meningkat lebih dari konflik saat kalian masih ”anak-anak”. 
Perubahan biologis pubertas, perubahan cara berfikir  termasuk meningkatnya idealisme dan penalaran logis, perubahan sosial yang berpusat pada kebebasan dan jati diri, keinginan dan harapan yang tak tercapai, dan perubahan fisik, kognitif dan sosial orang tua sehubungan dengan usia paruh baya.
Walaupun konflik dengan orang tua  meningkat di masa awal remaja, namun konflik ini kebanyakan konflik melibatkan kejadian sehari-hari dalam kehidupan keluarga, seperti merapikan kamar tidur, berpakaian yang rapi, pulang sebelum jam tertentu, tidak terlalu lama bicara di telpon, dan sebagainya. 
Kebanyakan konflik terjadi dengan ibu dan mayoritas terjadi antara ibu dengan putrinya.
Dan meskipun konflik kebanyakan bermula dari kejadian sehari-hari, tetap saja, remaja dan orang tua yang terlibat dalam pertengkaran yang berulang-ulang tanpa pernah ada kesepakatan akan menjadikan rumah serasa penjara. Orang tua mungkin dapat menekan perilaku menentang anak-anak karena secara fisik anak-anak lebih kecil dari  pada orang tua. Tetapi pada  masa remaja peningkatan ukuran dan tenaga bisa berakibat pada ketidakpedulian atau konfrontasi terhadap pendiktean orang tua.
Saat kalian malas merapihkan tempat tidur tak jarang orang tua mengataka,”kamu sudah besar,mestinya kamu sudah tahu tugas-tugasmu tanpa tiap hari ibu mengingatkan kamu”. Tapi saat kalian merasakan cinta terhadap teman lawan jenis, orang tua mengetahui kamu sering sms dan telpon berlama-lama dengan teman istimewamu itu orang tua akan mengatakan,”kamu masih kecil, tugasmu sekarang ini adalah belajar bukan pacaran”. Dua pernyataan orang tua yang seperti itu tentu membuat kalian bingung yang akhirnya kalian menuduh orang tua tidak pengertian.
Strategi Mengurangi Konflik Orang Tua – Remaja
Suatu cara terbaik  untuk mengatasi konflik orang tua –remaja adalah dengan cara pemecahan masalah secara bersama, yang tujuannya adalah untuk menemukan pemecahan masalah yang bisa memuaskan kedua belah pihak, orang tua – remaja. Pendekatan ini bisa berjalan dengan baik jika orang tua dan remaja memusatkan perhatiannya pada masalah tersebut, ketika diskusi dibatasi hanya pada satu masalah, dan ketika remaja sebelumnya telah setuju untuk mencoba mencari pemecahan masalah bersama.
Berikut ini dikatakan oleh ahlinya, Santrock (2003) pendekatan pemecahan masalah bersama terdiri dari enam tahap dasar, seperti berikut;
1.   Menetapkan aturan-aturan dasar penyelesaian konflik
Aturan-aturan ini pada dasarnya adalah aturan untuk bermain secara jujur. Kedua belah pihak orang tua dan remaja sepakat untuk memperlakukan satu sama lain dengan hormat, tidak ada hujatan, makian dan tidak merendahkan  yang lain, seperti; memperhatikan pemikiran atau pendapat orang lain. Ketika saat diskusi orang tua memberikan catatan yang positif dengan mengatakan keinginan untuk bersikap adil.
2.   Cobalah mencapai saling pengertian
Maksud dari saling pengertian disini adalah orang tua dan remaja sama-sama mendapat kesempatan mengutarakan duduk permasalahannya, dan bagaimana perasaan mereka tentang masalah itu. Dalam diskusi ini, penting sekali untuk tetap fokus pada permasalahan yang dibahas, bukan pada kepribadian.
3.   Cobalah melakukan brainstorming
Orang tua dan remaja mencari jalan keluar sebanyak mungkin untuk permasalahan yang sedang dihadapi. Pada titik ini, jangan ada gagasan yang di tolak karena terlalu gila, terlalu mahal, atau terlalu bodoh. Tentukan batas waktu, misalnya 5 atau 10 menit dan hasilkanlah kemungkinan penyelesaian sebanyak mungkin.
4.   Cobalah mencapai kesepakatan mengenai satu pemecahan atau lebih
Orang tua dan remaja memilih pilihan yang paling mereka sukai. Setiap pilihan tidak boleh dibahas karena akan menghasilkan perdebatan yang berkepanjangan, dan kadang kala tidak membuahkan apapun. Pada tahap ini orang tua dan remaja bisa melihat ke mana arah minat mereka. Beberapa tarik ulur, beberapa negosiasi mungkin akan diperlukan pada tahap ini. Orang tua maupun remaja tidak seharusnya menyetujui dengan hal yang menurut mereka tidak bisa diterima.
5.   Catatlah persetujuannya
Meskipun kelihatan formal, tapi tahap ini harus dilakukan karena kadang-kadang ingatan seseorang bisa lupa. Jika suatu saat orang tua atau remaja melanggar persetujuan, catatan ini dapat dijadikan pegangan.
6.   Tentukan waktu untuk membicarakan kelanjutannya untuk memeriksa perkembangannya
Jika orang tua atau remaja tidak mematuhi persetujuan, atau jika pemecahan yang disepakati bersama tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan, permasalahan tersebut harus ditinjau lagi.
Saudaraku,......dari uraian di atas, semoga dapat bermanfaat baik bagi sampean selaku murid maupun orang tua maupun pihak-pihak lainnya yang membaca sebagai bahan masukan.
Namun satu hal yang perlu di ingat, adalah tidak ada orang tua yang memarahi anaknya, yang benar adalah Orang tua menasehati anaknya.